Sabtu, 29 Januari 2011

Switz +

Garis besar cerita..

=> Perjalanan ke barat Rue menuju Black Law City. Kota yang letaknya begitu jauh.
Di perjalnannya Rue akan bertemu Afternoon yang norak dan gokil, Deka yang berpikiran rasional, dan Nandes yang dingin, yang menganggap 3 temannya itu orang2 aneh.
Mereka semua mencari kakak laki2 Rue yang pergi dari Pulau Lumba-Lumba setelah Rue dilahirkan. Kakeknya yang juga sempat mencarinya tidak juga kunjung kembali.




> STORY IS BEGIN < Rue melewati Desa Bukit Hijau yang kebetulan mengadakan sebuah perayaan festival. Rue ingin membeli makanan. Di tengah perayaan, Rue melihat gadis kecil yang sepertinya sedang mencari sesuatu. Mungkin dia tersesat. "Sedang mencari sesuatu?" tanya Rue pada gadis kecil manis itu. "Siapa kau? Mau menculikku..?" balas gadis kecil itu dengan dingin dan langsung meninggalkan Rue. "Gadis aneh"pikir Rue. Rue tak mau ambil pusing lalu dia mencari apa yang mau dicarinya yaitu makanan. Lalu dia menemukan toko roti. Dia membeli roti dari tempat itu dengan dibungkus wadah kertas coklat. Gadis kecil tadi sepertinya terus jalan ke perayaan gak tau mau ngapain. Ada 2 orang pria dewasa yang tak sengaja melihatnya. Pria 1st berkata pada Pria 2 kalau dia mengenali gadis kecil itu. Evening putri dari Night pemilik kedai mie. Sepertinya gadis itu tersesat. Kedua pria tersebut lalu berencana menculik Evening. Kedua pria tadi mendekati Evening. Mereka akan meminta tebusan nantinya. Pria 1 : "Hai gadis manis. Apa kamu sendiri?" Eve: "Mau apa kau? Mau menculikku?" (lalu pergi menjauhi 2 pria itu) Pria 2 : "Padahal paman mau memberimu permen" Eve :(berhenti berjalan) "Pemen?" ucapnya pelan, lalu menghampiri kedua pria itu lagi) "Benarkah paman mau memberiku permen?" Karena banyak orang kedua pria tersebut menyuruh Eve mengikuti mereka kalau mau mendapatkan permen. Sampai di tempat sepi mereka berhenti. "Gadis itu?" ucap Rue pelan yang kebetulan lewat situ dan masih membawa bungkusan rotinya, "Siapa orang yang bersamanya?" "Tidurlah.." Pria 2 mengeluarkan bandul berantai dan membuat Eve tertidur. ~Pria 1~ -Nama : Han -Kemampuan : mengendalikan 2 piringan hitam tajam untuk menyerang lawan. ~Pria 2~ -Nama : Zun -Kemampuan : Bandul Berantai untuk hipnotis tidur, untuk melepas pengaruh hipnotis itu harus orang yang memberi hipnotis itu yang melepasnya. "Sudah bisa?" "Belum kak. Dari tadi Eve menolak panggilan telepatiku. Ini gara2 kakak sih Eve jadi ngambeg. Eve kan mau boneka lumba2 itu." "Tapi kan boneka itu mahal?! Fuuuh..." jawab Afternoon. =>>
Afternoon dan Morn, mereka terus mencari Eve.
=>>
"Mau kalian apakan gadis itu?" kata Rue yang kemudian muncul dan mendekati Han Zun.
Han Zun cukup terkejut melihat Rue yang mengetahui aksinya.
Karena merasa tidak aman mereka melawan Rue.
Di sebuah gang sepi mereka bertrung.
"Buk.." roti yang dibawa Rue jatuh berserakan di dekat Eve.
"Kurang ajar kalian! Aku bahkan belum makan roti itu..!" Lalu Rue melawan Han Zun.
Piringan hitam Han melesat ke arah Rue. Rue menghindari piringan itu tapi, "Buk..", bandul dengan rantai memanjang yang dilepaskan dari tangan Zun mengenai perut Rue sampai terpental.
Kalung Rue menyala dan mengeluarkan suara lumba2 "kikikikik" yang pasti itu Davi.
"Tenang saja, aku bisa membereskan mereka. Untuk orang seperti mereka kau tak usah keluar Davi."
=>>
"Harus kemana lagi kita mencari Eve?" kata Afternoon.
"Jangan2 Eve diculik, Kak? Bagaimana ini?" kata Morn yang digendong di punggung Afternoon.
=>>
Han Zun babak belur dihajar Rue, karena waktu Han melepas bandulnya, Rue memegang bandul itu dan menarik rantai Zun. Sedangkan bandul tersebut dipakai untuk menghancurkan piringan Han. Tanpa senjata mereka, mereka dibuat babak belur. Han pingsan. Zun masih sadar. Rue menolong Eve tapi dia tak bangun2.
Dia lalu memaksa Zun yang hampir pingsan utk melepas hipnotisnya.
Setelah terlepas hipnotisnya, Rue mendorong Zun yang akhirnya pingsan.
Eve yang sadar malah mengira Rue komplotan mereka karena daritadi dia bertemu Rue. Tapi Rue tak peduli.
Tiba2 Han dengan membawa pecahan piringan hitamnya akan menyerang Rue. Eve yang melihat Han kemudian cepat2 mengambil kertas bungkus roti tadi dan membuatnya mengeras, "Merunduk!"
Rue kaget ketika Eve menyuruhnya merunduk. Karena Eve melemparkan sesuatu dia pun merunduk dan "buk" kertas tadi mengenai Han sampai pingsan.
=>>
"Kakak.. Terhubung.."
"Bagus.. Cari tahu dimana Eve sekarang.."
"Baik, Kak"
Mata Morn menyala.
=>>
Mata Eve menyala.
"Kenapa matamu? Ngomong2 apa yang kau lakukan pada kertas bungkus roti td, sihir? Hei! Kenapa kamu diam saja?"

Catatan:
Saat Eve dan Morn berkomunikasi lewat telepati, mereka tak akan bisa mendengar suara apapun kecuali suara mereka berdua.
Dan untuk sementara akan terlihat seperti orang yang kehilangan kesadaran.

~Di Kedai Mie Night~

"O, jadi kau dari Pulau Lumba2. Aku dengar disana pantainya sangat indah." kata Afternoon yang sedang beres2 untuk menutup kedai pada Rue yang sedang makan mie buatan Afternoon.
"Iya, sangat indah. Ngomong2 mie buatanmu ternyata enak." balas Rue.
"Kalau mau tambah, nanti kubuatkan lagi."
"Tidak, ini sudah cukup. Mana adikmu?"
"Mereka sudah tidur bersama ayahku. Tapi terimaksih kau telah menolong adikku tadi, rotimu sampai jatuh berserakan. O, iya. Malam ini kau menginap disini saja"

Rue menginap di rumah Afternoon.

Pagi harinya, Rue akhirnya tau kemampuan Morn dan Eve dari Afternoon. Rue juga sempat menanyakan ibu Afternoon tapi tak dijawab.
Pagi itu adalah akhir bulan yang harus membayar pajak. Orang2 suruhan dari pemerintah desa datang dari rumah ke rumah untuk mengambil pajak dan peghasilan mereka. Jika ada yang tak mampu membayar, terpaksa peralatan rumah mereka disita. Sampai akhirnya ke rumah Afternoon.
Night membayar pajak tersebut tapi tiba2..
"Jadi kau Afternoon?" kata Harin.

"Bawa dia!" gertak Harin. Afternoon dibawa anak buah Harin.
"Kakak..!" Morn-Eve menangis dan merangkul ayahnya.
Rue mencoba menolong tapi Harin menghalanginya.
"Jika kau melawan, aku tidak akan segan2 membunuhmu!"

================

Hujan mereda.
Davi muncul.
"Lumba2..!! Kakak.. Kakak.. Itu lumba2 milikmu?" kata Eve yang nampak kagum.
"Ya, namanya Davi."
Rue kemudian menyuruh Davi mengeluarkan gelembung2 kecil.
2 penjaga itu melihatnya lalu menghampiri gelembung tesebut dan "Bug..! Blarr..!!"
Dua penjaga itu babak belur.
Rue memakai seragam milik penjaga tersebut beserta topi. Tapi karena kebesaran buat Eve, jadi dia cuma pake topinya aja. ^^

Mereka masuk ke kantor pemerintahan. Untuk sementra Davi kembali lagi ke kalung Rue.

"Kita berhasil masuk. Eve apa Morn sudah masuk ke perpustakaan?"
"Sebentar, Kak.." (mata Eve menyala)

~Di Perpustakaan~
(mata Morn menyala)
"Morn.."kata ayahnya.

Walaupun mereka berhasil masuk perpustakaan, tapi ada ruangan rahasia yang tak boleh dimasuki sembarang orang. Di ruang rahasia itulah peta itu tersimpan. Mereka tau dari Martin.

~Kantor Pemerintahan~
"Belum, Kak. Mereka masih mencoba masuk."
"Kalo begitu kita bergerak pelan sampai mereka bisa masuk."

~Di Sebuah Tempat di Ujung Desa~
"Plak..!" Harin menampar Martin.
"Apa yang kau lakukan?! Tidak harus begini kan, kamu memperlakukan Martin!" kata Karin.
"Ayah..!" jawab Martin dan air matanya pun menetes.
"Bawa dia pulang, Han Zun!" perintah Harin.
"Baik tuan!"

Han Zun membawa Martin yang kali ini menurut.
Harin melangkah pergi dari situ.
"Tunggu..! Kalau sampai terjadi apa-apa pada Martin, aku tidak tau aku masih bisa membantumu atau tidak." kata Karin. Harin berhenti sejenak lalu pergi.

~Di Kantor Pusat Pemerintahan~
"Ternyata begitu rupanya.. Hmm.." kata Mozart yang duduk di ruang kerjanya.
"Kau boleh pergi."
"Baik Tuan." lalu Alan menghilang dengan cepat.
Rupanya ketika Harin ke suatu tempat di ujung desa untuk bertemu Martin dan Karin, Alan memata-matai mereka.
Alan saat itu ada di atap rumah.

~Di Perpustakaan~
Seorang penjaga akan memeriksa Ruang Rahasia. Ketika kunci dimasukkan ke dalam lubang pintu tiba2..
"Wah! Apa ini..!" pengunjung perpustakaan berkumpul di tengah2 perpustakaan.
Petugas yang akan masuk ke ruang rahasia tadi mendatangi kerumunan dan denga ceroboh meninggalkan kunci di lubang pintu.
"Ada apa ini?" tanya penjaga tersebut
"Ini tuan, tiba2 patung orang membaca buku ini jadi kertas!" kata Night pada penjaga itu sambil melirikkan matanya ke arah Morn yang ternyata sudah masuk ke Ruang Rahasia.
"Aneh.. (pikir penjaga itu).. Biar kami yang urus." kata penjaga itu dan memanggil penjaga lain untuk memindahkan patung tersebut.
Setelah selesai mengurus patung, penjaga tersebut pergi ke ruang rahasia dan dia melihat kuncinya jatuh. "Hmm..? Jangan2 ada yang masuk.?" pikir penjaga itu, lalu membuka pintu sedikit dan ternyata tidak ada siapa2.

~Penjara~
"Apa aku akan mati disini..?" kata Afternoon memelas yang sudah lemas di penjara. Tiba2 di tengah2 lantai terbuka lubang persegi kecil dan muncul makanan dan minuman.
"Silahkan dimakan atau kau memilih mati kelaparan. Ha!" kata penjaga di luar penjara.

~Di Perpustakaan~
"Hampiiir saja ketahuan.. Tapi peta itu dimana ya..?" lalu Morn mencari-cari.
"Panggilan dari Eve.."

~Di Kantor Pemerintahan~
"Morn masih mencari Kak.." kata Eve yang digendong Rue sambil berlari di sepanjang koridor.

~Perpustakaan~
"Ini dia! Tapi gulungan2nya banyak sekali."
Gulungan2 kertas dalam jumlah banyak itu tertata rapi di rak marmer yang tingginya hampir 2 meter.
"Bagaimana kalau peta itu ada di atas?"
Lalu Morn sadar kalau rak tersebut dibuat dari batu dan dia mengubahnya menjadi kertas. Karena tidak kuat menyangga, gulungan2 kertas tersebut jatuh berserakan.
Morn memeriksa satu per satu.
"Yang mana..?" Lalu dia mengambil 1 lembar dan dibacanya dengan mengejanya. "P.E=Pe T.A=Ta H.A.R=Har T.A=Ta K.A=Ka R.U.N=Run.
Pe.. Ta.. Har.. Ta.. Ka.. Run.. Peta Harta Karun!! Asyik.. Aku bisa jadi kaya.?!" kata Morn dengan senang?!!!%~&¿

"Aku mengerti..!" jawab Alan yang mendapat laporan dari penjaga perpustakaan tentang kenapa patungnya bisa jadi kertas.

~Perpustakaan~
"Aku kan bukan mencari peta harta karun?!" kata Morn bicara sendiri.
"Eh..?! Ada gambar rumah."
Lalu dibacanya dan diejanya, "PETA KANTOR PEMERINTAH..
Ini dia!"

~Kantor Pemerintah~
"Morn sudah menemukannya, Kak..!"
"Bagus! Sekarang kau tanya Morn letak penjaranya."
"Baik, Kak"

~Morn~
Matanya meredup.
"Penjaranya mana?"
"Ini dia..! Dari pintu, masuk koridor, belok kanan." Lalu matanya menyala lagi dan memberi tahu pada Eve.

~Kantor Pemerintahan~
Mereka belok kanan sesuai yang dikatakan Morn. "Kakak, ada penjaga!" kata Eve pada Rue

~Rumah Harin di Kamar Martin~
Martin mengkhawatirkan keadaan Afternoon. Martin dan Afternoon seumuran. Lalu dia ingat waktu Martin kabur pertama kali. Dia bertemu Afternoon yang menawarinya makan mie buatannya karena Afternoon melihat sepertinya Martin kelaparan. Lalu Afternoon mengajaknya jalan2 ke desa. Itu pertama kalinya Martin merasa bebas dan senang. Sampai akhirnya orang suruhan ayahnya memaksanya pulang.
Karin menyayangi Martin. Tapi Harin sepertinya lebih mementingkan ambisinya daripada putrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan kata yang sopan!